Kamis, 29 Juli 2010

Bahaya tidur dengan lampu menyala

Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia.

Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin.

Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya.

Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut mengatakan “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi zat melatonin menurun”.

Jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal.

Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahwa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.

Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang memiliki resiko terkena kanker payudara.

Pada kenyataannya, Orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Maka para orang tua disarankan utk menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning jika anak-anaknya takut pada kegelapan.

Emosi

Penelitian baru menyimpulkan perasaan hati yang bahagia juga merupakan kesehatan yang penting bagi seseorang. Sebuah studi yang dilakukan pada hampir 3.000 orang berumur 50-70 tahun yang sehat di Inggris, menemukan bahwa mereka yang mengaku sedikit murung/sedih mempunyai tingkat cortisol (hormon penyebab stres) yang lebih rendah. Ketika hormon itu naik secara berkesinambungan, dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi, kegemukan pada bagian perut, mengurangi fungsi kekebalan, juga masalah-masalah lainnya.

Dalam studi yang dipublikasikan di Amerika, wanita yang dilaporkan memiliki lebih banyak emosi negatifnya (perasaan tertekan, terasing, bermusuhan, atau pesimis) mempunyai tingkat protein CRP dan Interleukin darah lebih tinggi, yang mengindikasikan menyebarnya peradangan pada tubuh. Peradangan kronis dipercaya menyebabkan sejumlah penyakit selama periode tertentu, termasuk penyakit jantung dan kanker.

Tetapi apabila memang orang yang lebih bahagia adalah orang yang lebih sehat, maka pertanyaan sulit yang tertinggal adalah: Bagaimana anda dapat menjadi bahagia? Apa yang kita ketahui, adalah kondisi kejiwaan seseorang bukanlah sekedar sesuatu yang turun temurun, tetapi tergantung pada hubungan sosial kita dan pemenuhan makna hidup. Mulailah berpikir dan memiliki perasaan yang positif terhadap semua situasi kondisi yang Anda alami, bersyukurlah dalam segala hal karena ini akan bermanfaat untuk kesehatan Anda sendiri..... ..

"Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu"
(1 Tesalonika 5:16-18)

Michelle Price

Michelle Price adalah gadis kecil periang yang senang memanjat pohon, menunggang kuda, bermain ski, bercerita tentang banyak kisah, dan menyanyi. Dengan keluarga Kristen yang mengasihi dia, hidup Michelle seolah tak memiliki sedikit beban pun sampai ia berumur 8 tahun, ketika kaki kanannya mulai terasa sakit dan bengkak.

Setelah beberapa dokter melakukan pemeriksaan, mereka mengatakan kepada orang tua Michelle bahwa Michelle menderita salah satu jenis penyakit kanker tulang yang mematikan. Dokter itu berkata bahwa kesempatan untuk hidup kurang dari 4%, dan sebagian besar kakinya harus diamputasi.

Orang tua Michelle sangat ketakutan tentang bagaimana mereka harus menceritakan hal tersebut kepadanya. Ketika mereka akhirnya menceritakan kepada Michelle, maka reaksi pertama dari Michelle: "Oh Papa, saya tidak akan dapat berdansa lagi jika saya tidak memunyai kaki! Saya tidak mau menjadi seorang yang cacat!" Dia menangis terisak-isak untuk beberapa menit. Tetapi ketika ia melihat wajah ibunya dipenuhi air mata, ia berhenti menangis, mengambil napas panjang, dan berkata, "Saya akan baik-baik saja, Mami. Jangan menangis." Sambil menepuk-nepuk wajah ibunya, ia melanjutkan, "Saya memang takut ketika Papa menceritakan kepada saya, tetapi Yesus membuat hati saya tenang. Saya akan baik-baik saja. Percayalah, Mam."

Michelle, dengan perlahan, bertanya kepada ayahnya mengapa Tuhan mengizinkan hal ini terjadi. Dan ketika ayahnya menjawab tidak tahu, Michelle berpikir untuk beberapa saat sebelum ia berkata, "Mungkin saya tahu jawabnya, jika para dokter itu belum memiliki obat untuk mengobati penyakit saya, mungkin mereka dapat mempelajari kaki saya dan menemukannya. Sehingga mereka dapat membantu anak-anak lain yang sakit seperti saya."

Para dokter mengamputasi kaki Michelle sampai 4 -- 5 inci di atas lutut (± 13 cm). Michelle menangis ketika pertama kali ia melihat kakinya yang terbalut. Namun kemudian, ia menceritakan kepada ibunya betapa takutnya ia pada saat berada dalam ruang operasi ... sampai ia mengingat bahwa ia tidak sendiri. Yesus berada bersamanya.

Untuk beberapa waktu lamanya, Michelle merasakan rasa sakit yang menggigit. Urat syaraf di kakinya terus-menerus mengatakan kepada otaknya bahwa sesuatu yang salah terjadi sehingga menyebabkan rasa sakit itu. Namun, 3 hari setelah operasi dilakukan, ia mengagetkan dokternya dengan melukis wajah yang tersenyum pada pembalut di kakinya yang buntung. Dokter itu mengatakan kepada orang tua Michelle bahwa biasanya dibutuhkan waktu berminggu-minggu sebelum seseorang yang diamputasi dapat menerima keadaannya.

Setelah 5 hari berlalu semenjak operasi dilakukan, para dokter mulai memberikan kemoterapi kepada Michelle ... obat yang sangat kuat yang diciptakan untuk membunuh sel-sel kanker. Dan dikarenakan kanker pada Michelle sangat mematikan, maka mereka memberikan dosis 1000 kali lebih besar dari biasanya.

Dalam waktu singkat, obat itu membuat semua rambut Michelle rontok. Setiap pengobatan membuatnya merasa amat sakit. Ia muntah dan menggigil. Tetapi setiap kali seseorang datang menjenguknya dan bertanya bagaimana rasanya, ia menjawab, "Doing Ok!", sehingga ia tidak membuat orang lain merasa tidak enak.

Setelah 4 minggu berada di rumah sakit, ia diizinkan untuk pulang beberapa hari. Ketika ia berjalan-jalan dengan ayahnya, ia menyadari para tetangga merasa tidak nyaman berada di sisinya, karena kaki dan kepalanya yang gundul. Untuk membuat mereka merasa lebih baik, ia justru mengunjungi rumah para tetangga dan menceritakan kepada mereka tentang kanker. Bahkan, Michelle meminta mereka untuk tidak ragu-ragu bertanya.

Michelle menjalani kemoterapi selama 18 bulan dan menunjukkan sikap tegar yang amat besar pada saat melalui semua ketidaknyamanan itu. Ketika ia merasa lebih baik, ia mengunjungi anak-anak lain di rumah sakit yang juga menderita kanker dan berusaha membuat mereka gembira. Dan setelah pemeriksaan menunjukkan bahwa kankernya telah sembuh, hati Michelle dipenuhi rasa ucapan syukur.

Dengan berjalannya waktu, ia belajar bermain ski dengan satu kaki dan menjalankan "skate board" serta bermain "soccer" dengan menggunakan kruk (penyangga kaki). Setelah ia berhasil mendapatkan medali pada sebuah kontes ski nasional bagi orang-orang cacat, Wayne Newton memberikan penghargaan olahraga bagi orang-orang cacat pada TV nasional karena keberaniannya.

Ketika Newton melihat bagaimana ia menghabiskan waktunya berusaha membuat orang lain bahagia, ia menjadi sangat kagum kepada Michelle dan memberikan kejutan hadiah istimewa pada hari ulang tahunnya ..., seekor kuda!

Pada suatu hari, Michelle berkata kepada ibunya bahwa kadang-kadang ia merasa sedih karena diperlakukan berbeda pada waktu berolahraga, dan ia juga sering merenung apakah ada anak laki-laki yang akan menyukainya karena ia hanya memiliki satu kaki. Kemudian ia menambahkan, "Saya merasa bersalah jika merasa susah. Tuhan akan berpikir saya tidak cukup berterima kasih atas apa yang telah Dia lakukan kepada saya. Saya berpikir, saya melihat kepada kesusahan lebih banyak dan tidak cukup melihat kepada kebaikan."

Ketika Michelle beranjak dewasa, ia menjadi seorang pemain ski cacat termuda di seluruh dunia, seorang model, pembicara, dan seorang penunggang kuda nomor satu bagi orang-orang cacat. Ia melanjutkan kuliah dan kemudian bekerja di sebuah pusat pelayanan orang-orang yang tidak memiliki tangan atau kaki. Tahun 1993, ia menerima penghargaan atas keberaniannya oleh American Cancer Society.

Saat ini Michelle adalah seorang istri dan ibu muda. Ia bermimpi untuk dapat memiliki sebuah perkemahan bagi anak-anak cacat sehingga mereka dapat memiliki sikap positif terhadap keberadaan mereka.

Sumber asli: Courageous Christians by Joyce Vollmer Brown

Senin, 05 Juli 2010

Jalan Bahagia Menuju Sukses


Jalan menuju BAHAGIA dan SUKSES tidak selalu lurus:

Ada tikungan bernama KEGAGALAN,
Ada bundaran bernama KEBINGUNGAN,
Ada tanjakan bernama KESULITAN,
Lampu merah bernama MUSUH,
Lampu kuning bernama KELUARGA,
Kita akan mengalami ban kempes dan pecah, itulah HIDUP,
Ban serep bernama IMAN,
Mesin bernama PENGHARAPAN,
Asuransi bernama KASIH,
Pengemudi bernama TUHAN YESUS,

Maka sampailah kita ke tempat yang disebut SUKSES dan BAHAGIA !!!

Don't forget This


Ulangan 31:8
“”Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."”

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 30; Kolose 3; 2 Tawarikh 16-17

Suatu kali, kira-kira beberapa tahun yang lalu, Billy Graham mengalami masa-masa yang gelap dalam hidupnya. Meskipun ia telah berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang ia alami, namun ia merasa langit seperti menjadi tembaga baginya. Tuhan seolah-olah telah menghilang dari hidupnya dan ia sendirian bersama pencobaan dan bebannya.

Billy Graham akhirnya menulis surat pada ibunya mengenai pengalamannya itu. Beberapa hari kemudian, ia pun mendapat surat balasan dari ibunya yang isinya sebagai berikut: “Nak, ada saatnya ketika Allah menarik diri-Nya untuk menguji imanmu. Dia ingin kau mempercayai Dia dalam kegelapan. Sekarang, raihlah dengan iman melewati kabut dan kau akan menemukan bahwa tangan-Nya ada di sana.”

Selesai membaca surat dari ibunya tersebut, tiba-tiba air mata keluar dari mata Billy Graham. Sambil berlutut di sisi tempat tidur, ia pun mulai menangis dan hadirat Allah yang melimpah dengan sekejap ia rasakan. Hari itu sungguh menjadi hari yang tidak pernah ia lupakan hingga saat ini.

Entah kita merasakan atau tidak merasakan hadirat Allah di saat jalan kita gelap, namun tetap berimanlah bahwa Dia ada disana. Jangan ragukan firman-Nya yang berkata, “Aku tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” karena memang itulah kebenaran yang sesungguhnya.

Allah selalu ada bersama Anda dan dalam keadaan apapun Dia tidak akan pernah meninggalkan Anda seorang diri.

Sumber: Hope for Each Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia

Kamis, 01 Juli 2010

Yudas

Waktu Yudas meninggal, dia dibawa ke surga. Sesampainya di pintu surga, Yudas dicegat Yohanes.

Yohanes: Hei kau pengkhianat! Mau apa kau di sini.

Yudas: Awas, saya mau lewat.

Yohanes: Kau tidak boleh masuk ke sini.

Yudas: Yohanes kau jangan macam-macam, Tuhan Yesus saja saya jual, apalagi kau, saya tukar dengan sagu mentah....

Jumat, 25 Juni 2010

5 LIMA GADIS BIJAK & BODOH

Matius 25:1-4 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

Kisah tentang lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh adalah sebuah gambaran apa yang akan terjadi di kemudian hari bahkan sampai hari kedatangan-Nya yang kedua kali melalui sebuah perumpamaan. Dalam beberapa perumpamaan lain, kita menemukan bahwa Tuhan Yesus menceritakan makna dari perumpamaan yang di ceritakannya kepada murid-murid-Nya, namun untuk kisah ini dan perumpamaan tentang akhir zaman lainnya, Tuhan Yesus tidak menceritakan maknanya, mengapa? Itu karena perumpamaan ini menceritakan sebuah rahasia yang belum terjadi pada saat itu namun pasti akan terjadi kelak.

Saudaraku, entah mengapa beberapa minggu ini saya sangat tertarik dengan perumpamaan ini dan berusaha menyelidiki dan merenungkannya dan saya menemukan bahwa inti dari kisah ini adalah Tuhan sedang menceritakan tentang keadaan umat/gereja Tuhan pada saat ini dan masa yang akan datang.
Perumpamaan ini menceritakan bahwa suatu saat umat Tuhan terbagi atas dua kelompok yaitu kelompo gadis yang bodoh dan kelompok gadis yang bijaksana. Maaf, saya tidak sedang berusaha memilah-milah mana gereja yang seperti gadis bijaksana dan mana yang seperti gadis bodoh, tetapi biarlah kita mengoreksi diri sendiri kita termasuk kelompok yang mana.

Saudaraku, kalau kita perhatikan sebenarnya kisah ini menceritakan tentang apa yang akan terjadi pada gereja Tuhan sejak gereja mula-mula sampai pada kedatangan Yesus pada kali yang kedua. Namun sebelum kita melangkah lebih jauh kita mesti mengerti dahulu sebagai berikut:

- Gadis adalah gambaran dari gereja Tuhan.
- Pelita adalah gambaran dari firman Tuhan.
- Minyak adalah gambaran dari urapan Roh Kudus.

Sebenarnya, sejak berdirinya gereja-mula-mula seluruh jemaat Tuhan dipenuhi oleh Roh Kudus. Kita perhatikan ayat dibawah:

Kisah Para Rasul 2:1-4 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Peristiwa ini menceritakan tentang gereja mula-mula yang di penuhi oleh Roh Kudus. Ini sama dengan kesepuluh gadis yang pada mulanya di perlengkapi dengan lampu dan minyaknya. Memang pada Matius 25: 3 dinyatakan bahwa gadis-gadis bodoh tidak membawa minyak. Hal ini bukan berarti pelita mereka tidak memiliki minyak, mereka dikatakan gadis bodoh karena mereka tidak membawa/menyediakan buli-buli yang berisi minyak. Pelita mereka juga memiliki minyak dibuktikan pada ayat dibawah:

Matius 25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.

Pelita hampir padam membuktikan bahwa sebelumnya pelita mereka memiliki minyak namun hampir padam karena minyaknya hampir habis.
Kembali ke topik, ketika Roh Kudus dicurahkan pertama sekali, seluruh umat Tuhan dipenuhi oleh Roh Kudus. Itu ibarat pelita kesepuluh gadis yang mula-mula menyala karena ada minyak di dalamnya. Betapa dahsyatnya kala itu karena pelita itu benar-benar bercahaya yang artinya firman Tuhan itu benar-benar dahsyat dan berkuasa. Firman itu bukan hanya menjadi rhema tetapi juga mengerjakan pekerjaan-pekerjaan besar. Mujizat terjadi dengan heran, hamba-hamba Tuhan seperti Petrus, Yakobus Yohanes dan yang lainnya dipakai Tuhan secara luar biasa. Itulah kalau pelita itu bercahaya, akan memberi pengaruh dan menerangi bagi orang disekitarnya.

Namun pada perkembangan selanjutnya ada sekelompok umat Tuhan yang tidak mempertahankan dan menyediakan hatinya untuk senantiasa dipenuhi oleh Roh Kudus. Ini adalah gambaran dari lima gadis yang tidak menyediakan dan membawa buli-buli persediaan minyak. Mereka menganggap sepele sehingga tidak perlu persediaan minyak. Kelompok ini adalah orang-orang yang tidak menyadari betapa pentingnya Roh Kudus, bahkan mereka memandang sepele karunia-karunia Roh Kudus. Bagi mereka yang terutama adalah firman Tuhan, itulah pelita, sementara karunia-karunia Roh Kudus tidak perlu. Bahkan beberapa diantara mereka mengolok-olok kelompok yang mengandalkan karunia-karunia Roh Kudus. Yang anehnya mereka percaya kalau Roh Kudus ada, namun mereka menolak hasil karya-Nya.

Sementara itu lima gadis bijaksana adalah kelompok umat Tuhan yang senantiasa menjaga dan mempertahankan urapan Roh Kudus dan karunia-karunia-Nya. Mereka bergaul erat dan bersekutu intim dengan Roh Kudus dan hidup mengandalkan karunia-karunia Roh Kudus. Maaf, sekali lagi saya tidak berusaha menghakimi siapapun, sekali lagi saya katakan biarlah kita mengoreksi diri sendiri berada pada kelompok yang mana. Itulah sebabnya pada kelompok ini mujizat terjadi secara luar biasa dan heran karena pelitanya tetap menyala dan tidak padam. Firman dan Roh Kudus adalah ibarat sepasang sayap yang membawa umat Tuhan terbang tinggi terpisah dari dunia ini. Firman tanpa Roh Kudus ibarat sayap tunggal yang tidak akan bisa membawa umat Tuhan terbang tinggi menjauhi pengaruh-pengaruh dunia ini.
Namun pada tahapan selanjutnya kesepuluh gadis ini tertidur. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:
Matius 25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.

Saudaraku, sebelum Tuhan Yesus terangkat ke surga murid-murid-Nya bertanya “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” ini dapat kita temukan pada Kisah para rasul 1:6. Hal itu menunjukkan bahwa fokus utama gereja mula-mula adalah menantikan kedatangan Yesus sebagai Raja. Ini adalah gambaran dari kesepuluh gadis yang menantikan mempelai Pria.

Namun karena lama mempelai itu tidak datang akhirnya mereka tertidur. Tertidur menunjukkan bahwa mereka telah kehilangan fokus mereka. Fokus semula adalah menantikan kedatangan Tuhan berganti ke hal lain. Bahkan kerohanian pernah benar-benar tertidur pulas, gereja benar-benar tertidur karena fokusnya bukan lagi menantikan kedatangan Tuhan. Mereka sudah masuk kedalam ranah politik dan kekuasaan. Itu terjadi selama ratusan tahun yang lebih di kenal dengan masa zaman kegelapan, pelita benar-benar hampir padam karena kehabisan minyak. Hanya sangat sedikit orang yang masih murni dan berjuang didalam jalan Tuhan.

Dan hal itu terjadi sampai saat ini, gereja masih tertidur dari fokus utama. Memang kita telah lepas dari zaman kegelapan dan masuk ke zaman baru yaitu zaman modernisasi. Namun perubahan itu tidak membuat gereja Tuhan kembali ke fokus mula-mula. Saat ini gereja Tuhan sibuk dengan urusan kepentingan pribadi. Modernisasi membuat manusia masuk kepada hidup yang mementingkan diri sendiri dan hal itu telah memasuki gereja Tuhan. Masing-masing gereja sibuk menganggap dirinyalah yang paling benar. Gereja tidak bersatu, mereka sibuk dengan urusan sendiri bahkan banyak kita temukan antara gereja yang satu dengan gereja yang lain ribut karena berebutan lahan dan berebutan jemaat. Mereka menganggap jemaat adalah milik mereka, bukan milik Tuhan Yesus sehingga merasa sangat tersinggung dan marah kalau jemaatnya di rebut oleh orang lain. Bahkan fokus pemberitaan injil mulai berubah, dahulu injil diberitakan untuk menjala jiwa-jiwa yang belum mengenal dan menerima Yesus, sekarang yang di jala bukan orang yang belum mengenal Yesus melainkan domba dari gereja lain. Gerejapun sudah mulai hitung-hitungan untung dan rugi. Kalau untung di pertahankan, kalau rugi ditutup dan pindah ke lokasi lain dan membujuk jemaat gereja lain untuk masuk ke gerejanya dengan berbagai fasilitas menarik.

Kalau kita bandingkan dengan gereja mula-mula yang pada saat itu keadaannya masing “bangun”, keadaannya sungguh berbeda. Mereka tidak menganggap bahwa jemaat adalah milik mereka. Mereka menganggap bahwa semuanya adalah milik Tuhan Yesus. Tugas mereka hanyalah menjaga dan merawat. Jadi tidak satupun diantara mereka yang berselisih. Hal itu dapat kita lihat pada ayat dibawah.

I Korintus 3:3-7 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.

Itulah kondisi tertidur yang terjadi pada saat ini karena gereja sibuk dengan diri sendiri. Namun ditengah-tengah ketertiduran gereja ada sekelompok jemaat yang berjaga-jaga dengan minyaknya dan ada sekelompok yang tidak berjaga-jaga dengan minyak. Hal ini terjadi sampai hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Namun pada saat sangka-kala kedatangan Tuhan berbunyi, kelompok yang tidak menyediakan bahkan tidak memperdulikan minyak ini menyadari bahwa mereka telah berbuat kesalahan dan bahwa ternyata mereka memerlukan minyak yaitu urapan Roh Kudus.

Yang menjadi pertanyaan, kenapa minyak (urapan Roh Kudus) benar-benar di butuhkan? Jawabannya ada pada ayat dibawah:

Yohanes 4:23-24 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Tanpa urapan Roh Kudus kita tidak bisa menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran. Roh Kuduslah yang membuat kita mampu melakukannya. Kita tidak cukup menyembah dengan akal budi, kita juga harus menyembah dalam roh. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:

I Korintus 14:15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.

Menyadari kesalahannya, kelompok ini akan berusaha mencari minyak namun tidak mendapatkannya.

Matius 25:9-11 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!

Pada ayat diatas tidak di jelaskan kalau mereka memperoleh minyak. Asumsi saya adalah mereka memang tidak menemukan penjual minyak sebab hari sudah larut malam. Demikian juga halnya pada hari kedatangan Tuhan, Roh Kudus tidak akan ada lagi didunia ini. Roh Kudus akan ditarik bersamaan dengan pengangkatan orang-orang kudus-Nya.

Oleh sebab itu sebelum terlambat, mari kita koreksi diri kita. Pada kelompok manakah kita? Apakah kita kelompok gadis bodoh atau gadis bijaksana? Selagi masih ada waktu mari kita koreksi diri kita dan jadilah seperti gadis-gadis bijaksana sebab kedatangan Tuhan sudah sangat singkat. Sekali lagi saya katakan, kedatangan Tuhan Yesus sudah-sudah sangat dekat. Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 14 Juni 2010

Apa bedanya sapi Jepang dengan sapi Indonesia?

Bedanya adalah, kalau sapi Jepang senang makan rumput Indonesia, sedang sapi Indonesia tidak akan pernah mau makan rumput Jepang

Lalu cobalah menjauh dari layar monitor. Berdirilah pada jarak 3 meter dari monitor. Fotonya akan terlihat seperti Marilyn Monroe. Coba praktekin, deh.

Pada sebuah perjalanan, seseorang mungkin akan terombang ambing dalam ketidakpastian langkah
Mencoba melangkah pada sebuah titik, kemudian beralih tanpa sebuah kejelasan
Beberapa orang bilang saya sedang menemukan sebuah jati diri
Sebagian lagi bilang sedang mencari apa itu jati diri

Engkau tau apa jati diri itu?
Jauh sebelum jati diri sudah terbentuk dari sebelumnya
Saat kita lahir kita menjadikan hal itu sebagai pembentuk jati diri kita
Saat kita duduk dalam sebuah perenungan melihat masa lalu kita
Kita sebenarnya telah melihat semua proses yang membentuk jati diri

Maka sejatinya jati diri itu sudah ada sejak dahulu kala
Sayangnya kita tidak menyadari kalau kita mencari jati diri
Kita terus mencari kaca mata yang sebenarnya telah kita pakai dari dahulu
Padahal kita tahu jati diri itu ada pada diri kita
Sayangnya kita tak pernah menggali lebih dalam

Saat roda hidup berhenti sejenak, sebuah rasa bernama gundah terkadang melingkupi banyak pemikiran.
Berada dalam situasi tidak menentu, membuat semua rasa menjadi tak menentu.
Saat inilah sebuah fase ujian sebenarnya dimulai.
Banyak kita yang terengah dan tidak kuat menghadapinya.
Kekalutan menjadi sebuah alasan untuk bertindak di luar garis yang ada.
Menabrak alam pikir hingga kita menjadi tidak beraturan dan kosong.

Saat inilah kontempelasi akan makna dibutuhkan.
Menyendiri sejenak, sembari melantunkan doa pada-Nya, menjadi pilihan tepat untuk bisa menilai langkah-langkah yang sudah kita lakukan.
Hikmahnya jelas akan mendekatkan pada-Nya.
Hmm mungkin inilah bagian-bagian yang tidak kita sadari.

Detik ini adalah sebuah perenungan sobat, yah perenungan akan langkah-langkah yang kita lalui….
Selamat menikmati hidangan hidup yang luar biasa….

Sabtu, 12 Juni 2010

Kapan Giliranku

Istilah “Arisan” tentu tidak asing bagi kita. Dalam arisan biasanya ada tradisi pemilihan orang yang beruntung dengan cara mengocok undian … lalu nama yang keluar adalah nama orang yang beruntung hari itu. Yang menarik disini adalah peserta arisan tidak pernah tahu siapa yang akan terpilih … dan merekapun tidak tahu kapan akan terpilih.. Yang pasti adalah suatu saat SETIAP ORANG yang namanya ada dalam gulungan kertas pada “undian” tersebut akan terpilih. Secara alamiah, orang yang terpilih akan merasa senang karena konsekuensinya akan menerima sesuatu yang diharapkan (biasanya Uang/barang).

Seperti pada arisan di atas, Kita tidak tahu kapan nama kita terpilih untuk dipanggil menghadap Bapa di Surga. yang kita tahu adalah nama kita pasti akan terpilih, saatnya kapan?… itulah rahasia Allah yang maha kuasa. Oleh karena itu kita perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi panggilan-Nya yang pasti datang menjemput kita.

Seperti seorang prajurit, ia selalu berlatih meskipun saat negara dalam keadaan aman dan damai. Mengapa ia tekun melakukan latihan?. Ia tekun berlatih karena menyadari bahwa jika suatu saat mendapat tugas mendadak dari atasannya.. ia akan siap menerima tugas tersebut.

Sebagai seorang Kristiani..kita pun perlu melakukan persiapan. Persiapan yang harus dilakukan adalah dengan melaksanakan “latihan” seperti yang telah diajarkan Kristus. Apa yang diajarkan-Nya sudah tertulis dalam Injil. Yang perlu kita lakukan adalah membaca, memahami dan mengamalkannya.

Marilah mulai saat ini kita “berlatih” meningkatkan kadar iman kita agar suatu saat siap menerima pendadakan

Mengubah Arah Hidup

Kolose 1:13
“Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih”

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 13; Galatia 2; 1 Raja-Raja 5-6

Ketika seorang redaktur surat kabar mendengar bahwa seseorang bernama Alfred Nobel meninggal dunia, ia menyangka almarhum adalah Nobel si penemu dinamit. Karena itu, sang redaktur menerbitkan obituari berjudul “Nobel si pedagang kematian”.

Ketika Nobel, si penemu dinamit yang sesungguhnya, membaca berita tentang “kematiannya sendiri”, ia bereaksi seperti seorang buta yang tiba-tiba dapat melihat kembali. Sejak hari itu, Nobel mencurahkan dirinya untuk perkara-perkara kemanusiaan, terutama perdamaian.

Saulus dari Tarsus mengalami perubahan yang jauh lebih drastis daripada Nobel. Dalam perjalanannya ke Damsyik untuk menangkap para pengikut Yesus, Saulus bertemu dengan Tuhan sendiri. Setelah buta selama beberapa waktu karena pertemuan itu, Saulus menyerahkan sisa hidupnya untuk melayani Dia yang dulu dikejar-kejarnya. Musuh Yesus itu akhirnya menjadi rasul yang berbakti kepada-Nya (Kisah Para Rasul 9:15-16).

Pengalaman kita sendiri mungkin tidak begitu menggemparkan. Namun, kita harus bertanya kepada diri kita sendiri apakah kita sudah bertemu dengan Sang Juru Selamat, yaitu Dia yang telah mengubah arah hidup kita.

Jika diantara Anda ada belum pernah mengalami kelahiran kembali, bukalah firman Tuhan di Yohanes 3 dan bacalah perkataan Yesus mengenai hal ini. Lalu, berdoalah dengan kata-kata yang jujur dan sederhana kepada-Nya. Akui segala dosa-dosa Anda di hadapan-Nya dan bukalah hati Anda agar Dia masuk ke dalamnya. Komitmen yang jujur kepada Tuhan akan membawa Anda masuk ke dalam hubungan baru dengan Dia, hubungan yang tidak berlangsung hanya bertahun-tahun, tetapi hubungan yang abadi.

Keselamatan tak sekedar memutus kebiasaan buruk tetapi juga membentuk karakter yang baik.

Sumber: Kingdom Magazine Mei 2010

Senin, 10 Mei 2010

Test Your Heart


Untuk mengetahui kerja jantung masih bagus atau tidak, peneliti punya tips mudah yaitu cukup dengan menyentuh ujung jari kaki. Jika tubuh Anda masih fleksibel untuk meraih jari kaki, berarti jantung Anda masih cukup sehat.

Dalam jurnal Heart and Circulatory Physiology disebutkan bahwa dengan mengetes salah satu elemen tubuh (jari kaki), seseorang bisa tahu jantungnya masih sehat atau tidak, bahkan di tengah-tengah liburan sekalipun.

Caranya mudah, cukup dengan duduk di lantai dengan kaki diluruskan ke depan dan jari kaki mengarah ke atas. Setelah itu cobalah menjangkau dan menyentuh ujung jari kaki dengan tangan. Jika Anda cukup fleksibel untuk menyentuh jari kaki artinya jantung Anda masih sehat dan fleksibel juga.

Dalam studinya, peneliti dari University of North Texas dan beberapa peneliti Jepang merekrut 526 partisipan antara umur 20 hingga 83 tahun. Partisipan kemudian mengikuti tes fleksibilitas tubuh sambil diukur tekanan darah, pembuluh arteri dan aktivitas jantungnya.

Hasilnya, peneliti menemukan korelasi antara tubuh yang tidak fleksibel dengan pembuluh arteri yang tidak fleksibel, terutama pada partisipan di atas umur 40 tahun.

Mereka yang gagal dalam tes fleksibilitas tubuh dan gagal mencapai ujung jari kaki ternyata memiliki pembuluh darah yang kaku, dan artinya kemampuan jantung menjadi kurang baik, efisien dan risiko penyakit jantung pun meningkat.

Peneliti Jepang Dr Yamamoto mengatakan, meski teori antara hubungan otot punggung dan kaki dengan otot di dekat jantung masih samar-samar, tapi dengan adanya studi ini cukup membantu.

Kekakuan otot punggung, kaki dan pembuluh jantung yang saling berhubungan tersebut dikarenakan komposisi kolagennya yang sama.

"Jika Anda bisa menyentuh jari kaki saat duduk lurus, jantung Anda berarti masih cukup baik. Tapi jika tidak bisa, mungkin Anda perlu mendatangi kardiolog," ujar Dr Yamamoto, seorang peneliti Jepang seperti dikutip dari New York Times.

Namun Yamamoto menyebutkan tidak selamanya otot kaku adalah pertanda penyakit jantung, hanya mungkin jantungnya kurang fit dan sehat saja dari yang seharusnya.

Secret Of 23


Rahasia #1 : Segalanya dimulai dari Impian. Impian anda harus memberi semangat dalam hidup anda, sehingga mendorong anda untuk mengubah diri anda menjadi pemenang sejati.

Rahasia #2: FOCUS. Latih pikiran Anda untuk ber-fokus pada karir yang sedang anda tekuni, dan singkirkan hal-hal sepele yang tidak penting.

Rahasia #3 : Jadilah selalu yang terbaik di bidang anda.

Rahasia #4 : Energi Antusiasme adalah bahan bakar emosi yang terhebat. Tanpa antusiasme, anda tidak akan meraih apa-apa.

Rahasia #5 : Jika kamu ingin meninggalkan jejak di pasir waktu, kerja keras adalah mutlak anda lakukan.

Rahasia #6 : Penyebab banyak orang tidak berhasil, karena mereka tidak punya cukup sarana dan disiplin diri untuk berusaha mencapai cita-cita itu.

Rahasia #7: Ketekunan bukanlah satu perjuangan panjang, melainkan banyak perjuangan pendek yang berturu-turut.

Rahasia #8 : Kita semua bertanggung jawab atas kehidupan kita sendiri, tak ada orang lain yang bisa melakukannya.

Rahasia #9 : Halangan tidak boleh menghentikan langkah anda. Jika dinding merintangi, jangan berbalik untuk menyerah. Carilah segala cara untuk memanjatnya, menembusnya atau mengitarinya.

Rahasia #10 : "Saya dapat menerima kegagalan, tapi saya tidak dapat menerima jika saya belum mencoba"

Rahasia #11: Pemenang selalu menganggap dirinya akan menang ketika pertandingan belum dimulai. Hidup adalah ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya.

Rahasia #12 : Kurangnya kepercayaan diri merupakan alasan utama yang membuat kita menghindar dari persaingan dan perjuangan. Dan tanpa perjuangan tidak ada kemungkinan untuk sukses.

Rahasia #13 : Bakat memenangkan permainan, namun Kerja sama Tim yang solid memenangkan setiap pertandingan.

Rahasia #14 : Berilah teladan yang positip bagi semua orang, dari setiap apa yang anda lakukan walaupun itu cuma 30 detik saja.

Rahasia #15 : Komitmen individu terhadap perjuangan dan Tim. Jika Anda punya komitmen terhadap sesuatu, Anda tidak punya dalih apa pun kecuali mencapai tujuan anda.

Rahasia #16 : Pemimpin yang baik, bukan hanya layak untuk diikuti orang lain,
pemimpin yang baik harus menciptakan banyak pemimpin baru

Rahasia #17 : Pemimpin yang baik adalah memberdayakan dan menciptakan nilai
tambah bagi setiap individu dalam tim anda

Rahasia #18 : Sembilan puluh persen kepemimpinan merupakan kemampuan untuk
mengkomunikasikan sesuatu yang diinginkan oleh orang lain.

Rahasia #19 : Orang tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan teknologi,
mereka akan berhasil jika mereka mengandalkan sosialisasi

Rahasia #20 : Percayalah kepada orang lain dan mereka akan jujur kepadamu.
Perlakukan mereka dengan baik, dan mereka akan menunjukkan kebaikan mereka.

Rahasia #21 : Dibalik Keberanian terkandung kejeniusan, kekuatan dan
keajaiban.

Rahasia #22 : Rasa Hormat menghasilkan kepercayaan, kepercayaan menghasilkan
kesetiaan.

Rahasia #23 : Tentang Karakter. Hanya ada satu orang yang dapat
merumuskan kesuksesan dalam hidup anda, yaitu diri Anda sendiri.

Minggu, 09 Mei 2010

P.U.A.S


Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki (Mahatma Ghandi)

Motivasi Hidup


Orang-orang menjadi begitu luar biasa ketika mereka mulai berpikir bahwa mereka bisa melakukan sesuatu. Saat mereka percaya pada diri mereka sendiri, mereka memiliki rahasia kesuksesan yang pertama (Norman Vincent Peale)
Kebahagiaan akan tumbuh berkembang manakala Anda membantu orang lain. Namun bilamana Anda tidak mencoba membantu sesama, kebahagiaan akan layu dan mengering. Kebahagiaan bagaikan sebuah tanaman, harus disirami tiap hari dengan sikap dan tindakan memberi (J. Donald Walters)

Rabu, 28 April 2010

Hargailah Waktu yang diberikan kepada Anda


Dulu ktika Tuhan menciptakan sapi, monyet, anjing dan manusia, Tuhan berkata...

Sabda Tuhan : "Hari ini kuciptakan kau sebagai sapi, Engkau harus pergi ke padang rumput,
Bekerja dibawah terik matahari sepanjang hari, Kutetapkan umurmu sekitar 50 tahun..."

Sang sapi keberatan : "Kehidupanku akan sangat berat selama 50 tahun, kiranya 20 tahun cukuplah,
Kukmbalikan kepadaMu yg 30 tahun."

Maka setujulah Tuhan...

Di hari kedua, Tuhan menciptakan monyet...

Sabda Tuhan : "Hai monyet, hiburlah manusia, Aku berikan kau umur 20 tahun!"

Sang monyet menjawab : "What? Menghibur mereka dan membuat mereka tertawa?
10 tahun cukuplah, kukembalikan 10 tahun padaMu"

Maka setujulah Tuhan...

Di hari ketiga, Tuhan menciptakan anjing...
Sabda Tuhan : "Apa yg harus kau lakukan adalah menjaga pintu rumah majikanmu,
Setiap org mendekat kau harus menggongongnya, Untuk itu kuberikan hidupmu selama 20 tahun."

Sang anjing menolak : "Menjaga pintu spanjang hari slama 20th? No way! Kukembalikan 10 tahun padaMu"

Maka setujulah Tuhan...

Di hari keempat, Tuhan menciptakan manusia..

Sabda Tuhan : "Tugasmu adalah makan, tidur, dan bersenang-senang.
Inilah khidupan, Kau akan mnikmatinya, Akan kuberikan engkau umur spanjang 25 tahun!"

Sang manusia keberatan :
"Menikmati kehidupan selama 25 tahun? Itu terlalu pendek Tuhan...
Let's make a deal !
Karena sapi mengembalikan 30 tahun usianya, lalu anjing mengembalikan 10 tahun,
dan monyet mengembalikan 10 tahun padaMu, Maka berikanlah semuanya itu padaku,
Semua itu akan menambah masa hidupku menjadi 75 tahun, setuju ?"

Maka setujulah Tuhan..


AKIBATNYA



Pada 25 tahun pertama kehidupan sebagai manusia kita makan, tidur dan bersenang-senang...

30 tahun berikutnya menjalankan kehidupan layaknya seekor sapi, kita harus bekerja keras sepanjang hari utk menopang keluarga kita...

10 tahun kemudian kita membuat cucu kita tertawa dgn berperan sebagai monyet yg mnghibur...

Dan 10 tahun berikutnya kita tinggal dirumah, duduk didepan pintu dan ibarat menggonggong
kepada org yg lewat,
"Uhuk, uhuk (batuk)...
Eh Ntong, Mo kemane lo?"

Maka itu gunakanlah waktu sebaik-baiknya selama hidup mu.

Cerita ini hanyala ilustrasi, tidak ada unsur menyamakan manusia seperti beberapa hewan yang terkait.

Senin, 26 April 2010

Kasih Yang Terbesar Kepada Sesama


Kateri adalah seorang putri Indian dari suku Mohwak. Ia dilahirkan pada tahun 1656, di sebuah dusun dekat Ossernenon (sekarang: Auriesville), di wilayah New York. Ayahnya adalah seorang Kepala Suku Mohwak dan ibunya seorang kristen dari suku Algonquin. Namun, kebahagiaannya bersama keluarganya tidak lama dirasakan Kateri. Wabah cacar menyerang dusun mereka ketika ia berusia empat tahun. Kedua orangtua beserta adik laki-lakinya meninggal karena wabah tersebut. Kateri sendiri berhasil diselamatkan, namun wajahnya menjadi bopeng karena luka-luka bekas cacar. Selain itu, penglihatannya menjadi terganggu sehingga ia sering menabrak barang-barang yang ada di sekitarnya, karena itu ia diberi julukan "Tekakwitha" (artinya: dia yang sering menabrak barang-barang). Kateri seringkali menderita depresi karena keadaannya ini.

Setelah musibah ini Kateri pindah ke sebuah dusun dekat Fonda (sekarang: Caughnawaga), di wilayah New York. Ia tinggal bersama dengan bibi dan pamannya, seorang Kepala Suku Kelompok Kura-Kura. Suatu saat ketika Kateri berusia sebelas tahun, tiga misionaris Jesuit yang berasal dari Perancis mengunjungi tempat tinggal mereka. Inilah perkenalan pertama Kateri dengan para misionaris. Kehadiran mereka sangat menyentuh hati Kateri sehingga ia ingin juga menjadi seorang kristen. Namun, peraturan yang berlaku saat itu di suku Mohwak menyatakan bahwa seseorang baru boleh memilih agama mereka pada usia sembilan belas tahun. Kateri menanggung banyak penghinaan dan kritikan selama delapan tahun karena kepercayaannya ini. Ia lebih banyak menghabiskan waktu sendirian. Pada tahun 1675 Kateri mengungkapkan keinginannya untuk dibaptis meskipun ditentang keras oleh pamannya. Akhirnya pada Hari Minggu Paskah tahun 1675, ketika berumur dua puluh tahun, Kateri dibaptis oleh Romo Jacques de Lamberville, seorang imam Perancis.

Kateri berkaul untuk hidup murni bagi Tuhan, namun keluarga dan masyarakat di sekitarnya tidak bisa menerima hal ini. Ketika Kateri menolak lamaran seorang pria karena keinginannya untuk hidup murni, paman dan bibinya menjadi sangat marah. Mereka kemudian mengusir Kateri ke tengah hutan. Kateri tinggal sendiri di sebuah pondok di tengah hutan. Namun, justru di tempat itu, ia menjadi semakin rajin berdoa. Suku Indian dimana Kateri tinggal bukanlah orang kristen dan hanya Kateri satu-satunya orang kristen di sana. Oleh karena itu, mereka tidak mengerti dan tidak bisa menerima keputusan Kateri untuk hidup murni bagi Tuhan. Karena Kateri tetap berpegang pada imannya, mereka memperlakukan Kateri seperti seorang budak. Orang-orang Indian yang lain juga seringkali melakukan kekerasan dan berlaku jahat kepada Kateri karena agama kristen yang diimaninya. Kateri menerima semua perlakuan tersebut dengan semangat cintakasih. Ia tetap menaruh cintakasih terhadap mereka yang berbuat jahat kepadanya, bahkan berdoa rosario setiap hari bagi mereka.

Karena mengkuatirkan keselamatan Kateri, Romo Jacques menasihati Kateri untuk meninggalkan Kelompok Kura-Kura dan bergabung dengan Kelompok Indian Kristen di Dusun Caughnawaga, Kanada, yang disebut Kelompok Misi St. Fransiskus Xaverius. Kateri menempuh perjalanan sejauh 200 mil (± 322 km) melewati daerah-daerah liar untuk sampai di tempat ini.

Di tempat pengungsiannya ini, pada Hari Raya Natal tahun 1677, Kateri menyambut komuni yang pertama. Ini merupakan hari yang membahagiakan dalam hidupnya, yang memberinya kekuatan dan penghiburan. Kemudian, Pater Pierre Cholonec (seorang pater Jesuit) membimbing hidup rohani Kateri. Di tempat ini pula Kateri membaktikan seluruh hidupnya bagi Allah dengan merawat orang-orang tua dan orang miskin. Ia hidup bersama dengan Anastasia (seorang wanita Iroquois) sebagai orang kristen yang penuh sukacita dan pelayanan kepada sesama. Kateri juga seringkali berpuasa dan bermatiraga. Penyerahan diri Kateri secara total membuat banyak orang di sekitarnya tersentuh dan menjadi kristen. Mereka menyebut Kateri sebagai "bunga bakung dari Mohwak" (bunga bakung merupakan lambang kemurnian). Ia sangat disenangi oleh orang-orang yang ada di sekelilingnya dan terkenal karena kelembutan, keramahan, dan kebaikan hatinya. Pada tanggal 25 Maret 1679, Kateri mengucapkan kaul keperawanannya.

Di tempat yang baru ini Kateri memang tidak lagi diperlakukan dengan buruk dan jahat, namun ternyata penderitaannya masih berlanjut. Kesehatannya kian hari kian memburuk. Ia seringkali menderita sakit kepala dan sakit perut yang hebat. Akhirnya Kateri meninggal pada tanggal 17 April 1680, satu bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-25. Ketika Kateri meninggal dunia, imam dan semua yang hadir menyaksikan suatu keajaiban. Saat jiwanya yang suci itu meninggalkan dunia, wajahnya yang dulu bopeng berubah menjadi bersih dan memancarkan kecantikan jiwanya.

Kateri kemudian dimakamkan di Quebec, Kanada. Beberapa saat setelah kematiannya, terjadi beberapa mujizat karena perantaraan doanya. Orang-orang Indian kristen dan orang-orang Perancis yang ada di sekitarnya seringkali mengunjungi makam Kateri. Pada tahun 1932, Gereja mulai mengadakan penyelidikan untuk proses kanonisasi Kateri. Tepat tiga ratus tahun kemudian, pada tahun 1980, Kateri dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II. Kateri adalah orang Indian Amerika yang pertama kali digelari kudus di dalam Gereja. Pestanya dirayakan pada tanggal 14 Juli. Beata Kateri menjadi pelindung bagi mereka yang diolok-olok karena cacat atau kekurangan mereka.


TELADAN HIDUP BEATA KATERI

Kasih yang besar kepada sesama
Sejak masa kecilnya Beata Kateri hidup dalam keluarga yang penuh dengan kasih karena didikan ibunya yang seorang Indian Kristen. Hal ini membuat Kateri juga menjadi pribadi yang penuh kasih terhadap orang lain. Bahkan, ketika ia mendapat perlakuan buruk dari keluarganya sendiri, ia tetap mencintai mereka. Begitupun ketika orang-orang Indian di sekitarnya berlaku jahat kepadanya, ia tetap menerima semua perlakuan mereka dengan penuh cintakasih. Inilah keistimewaan Beata Kateri. Banyak orang yang terkesan dan menjadi kristen karena melihat sikapnya yang penuh kasih kepada orang lain.

Semangat pelayanan dan berkurban
Kasih yang ada dalam diri Kateri juga terlihat dari pelayanannya kepada sesama. Kateri yang telah bertekad untuk hidup murni, membaktikan seluruh hidupnya untuk merawat orang-orang tua dan orang miskin. Ia juga senantiasa berpuasa dan bermatiraga. Ia rindu untuk selalu menyenangkan hati Allah melalui segala pelayanan dan kurbannya.

Iman yang teguh akan Kristus
Iman yang ada dalam diri Kateri sangat kuat dan teguh. Segala penghinaan dan tantangan yang ia terima tidak menggoyahkannya. Meskipun seluruh keluarga paman dan bibinya tidak setuju dan mengucilkan dia, namun Kateri dengan berani tetap bertahan. Baginya Kristus adalah segala-segalanya. Kristus adalah tujuan hidupnya dan kerinduan hatinya. Sehingga apa pun yang ia hadapi, Kateri tetap berpegang teguh pada imannya akan Kristus.

Tegar dan tabah
Meskipun Kateri seorang perempuan, namun ia adalah seorang yang sangat tegar dan tabah. Ini terlihat ketika ia harus menghadapi sikap dari orang-orang Indian yang lain ketika Kateri memutuskan untuk menjadi seorang kristen. Iman dan kepercayaannya akan Allah membuat Kateri tetap tegar dan tabah menghadapi segala kesulitan yang ia hadapi.

Bejana Indah


Seorang Tuan sedang mencari sebuah bejana/baskom untuk tempat anggur & daging. Ada beberapa bejana tersedia- manakah yang akan terpilih? "Pilihlah saya", teriak bejana emas, "Saya mengkilap dan bercahaya. Saya sangat berharga dan saya melakukan segala sesuatu dengan benar, ditempa dgn keras & sungguh2 murni. Keindahan saya mengalahkan yang lain. Dan untuk orang yang seperti Engkau, Tuanku, emas adalah yang terbaik!"

Tuan itu hanya lewat saja tanpa mengeluarkan sepatah kata. Kemudian ia melihat suatu bejana perak, ramping dan tinggi. "Aku akan melayani Engkau, Tuanku, aku akan menuangkan anggur­Mu dan aku akan berada di meja-Mu di setiap acara jamuan makan. Garisku sangat indah, ukiranku sangat nyata. Dan perakku akan selalu memuji-Mu.'

Tuan itu hanya lewat saja dan menemukan sebuah bejana tembaga. Bejana ini lebar mulutnya dan dalam, dipoles seperti kaca. "Sini! Sini!" teriak bejana itu, saya tahu saya akan terpilih. Taruhlah saya di meja-Mu, maka semua orang akan memandangku.

Tiba-tiba "Lihatlah saya", panggil bejana kristal yang sangat jernih dgn beberapa detail ukiran yg sangat rumit. "Aku sangat transparan, menunjukkan betapa baiknya saya. Meskipun saya mudah pecah, saya akan melayani Engkau dengan kebanggaan saya. Dan saya yakin, saya akan bahagia dan senang tinggal dalam rumah-Mu."

Tuan itu kemudian menemukan bejana kayu. Dipoles dan terukir indah, berdiri dengan teguh. Engkau dapat memakai saya, Tuanku, kata bejana kayu. Tapi aku lebih senang bila Engkau memakaiku untuk buah & sayuran, bukan untuk daging."

Kemudian Tuan itu melihat ke bawah & melihat bejana tanah liat. Kosong & hancur, tak berwarna indah, terbaring begitu saja. Tiada harapan terpilih sbg Bejana Tuan itu.

Ah! Inilah bejana yg Aku cari2. akan Kuperbaiki & Kupakai, akan Ku buat sebagai milik-Ku seutuhnya. Aku tdk butuh bejana yg mengkilap & penuh kebanggaan. Tidak juga bejana yang terlalu tinggi untuk ditaruh di rak. Tidak juga yang bermulut lebar dan dalam. Tidak juga yang transparan & memamerkan isinya dengan sombong. Tidak juga yang merasa dirinya selalu benar. Tetapi yang Kucari adalah bejana sederhana yang akan Kupenuhi dengan kuasa dan kehendak-Ku.

Kemudian la mengangkat bejana tanah liat itu. Ia memperbaiki dan membersihkannya dan memenuhinya. Ia berbicara dgn lembut kepadanya. "Ada tugas yg perlu engkau kerjakan, jadilah berkat buat orang lain, seperti apa yg telah Kuperbuat bagimu".

Mengenai Saya

Foto saya
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia